Lantaran Himaprodi PBSI: Puisi 'Obituarium Ibu' karya Muhammad Iqbal

 Obituarium Ibu

Karya: Muhammad Iqbal Khoironnahya


: sejarah telah tercipta

dari rahim dan payudara ibu

yang disesapi takdir 

di antara tahun kaca 

yang memecah netra. 


/1/

Maka tercatat nama-nama ke dalam pusara

merangkai penanggalan fana 

dari riuh ajal, bermekaran aroma perpisahan. 

Di panggung kenangan—seperti jejak 

yang mengikis masa lalu 

ke dalam tubuh waktu

hingga ujung lidah tak henti-hentinya 

meranum mantra keselamatan 

saat nasib-nasib mengawani ajal

membentangkan perkabungan panjang

dan Tuhan berlagak seperti ibu 

membawa sangkar-sangkar peradaban ke dalam ingatanku. 


/2/

Tertulis kisah-kisah masa silam yang muram

saat sukma-sukma dibangkitkan

merayap menuju gerbang sejarah

memaksa ingatan menjelajahi labirin kenangan. 

Di sana ibu menabur aroma perpisahan

tubuhku pun melegam 

kembali menyusu pada wejangan

dan cerita-cerita yang telah mengendap.


/3/

Kini terlampau usang untuk mengimani derita

sebab membunuh masa lalu 

sama halnya dengan menggenangkan rindu. 

Lantaran, waktu telah mengutuk

sementara riak gemuruh kasih 

telah menanarkan mimpi 

—bertukar dengan sunyi. 


(2021)

Komentar