Lantaran Himaprodi PBSI: Cerpen 'Ayah' Karya M. Yusrin Reza

 AYAH

Karya: M. Yusrin Reza


Kenalkan, nama dia Sera Desgeralda atau lebih akrab dipanggil Sera. Dia tinggal di sebuah negara kecil di benua Eropa bernama Larsenburg. Sera memiliki seorang istri bernama Nia Desgeralda dan anak perempuan bernama Jasmine Desgeralda. Sera merupakan seorang polisi dengan jabatan yang cukup tinggi, sehingga sering sekali menangani kasus-kasus penting yang terjadi. Suatu malam, Nia sedang menceritakan buku dongeng berjudul “HUTAN” kepada Jasmine. 

“Ada anak perempuan yang menghilang karena bermain ke dalam hutan terlalu dalam. Anak itu bertemu dengan berbagai makhluk aneh selama dia mencari jalan pulang. Suatu ketika anak itu sampai di sebuah kastel dan bertemu dengan seorang Pria. Lalu kemudian....” Nia berhenti bercerita karena melihat Sera sudah pulang. 

“Hai sayang, bagaimana kerjamu hari ini?” Tanya Nia

“Sungguh melelahkan, banyak kasus pembunuhan akhir-akhir ini. Aku bahkan tidak sempat makan hari ini” Balas Sera sambil duduk di sofa.

“Aku buatkan makanan kesukaanmu ya, agar kamu tidak terlalu lelah lagi.” Kata Nia sambil beranjak dari sofa. “Tolong kamu pergi tidurkan Jasmine ke kamar ya, lalu jangan lupa mandi.” Sambung Nia sambil memberikan Jasmine kepada Sera.

“Baiklah, aku akan mandi” Balas Sera.

Sera pergi untuk menidurkan Jasmine di kamarnya. Sebelum pergi mandi, Sera sejenak melihat anaknya yang terlelap bagaikan bidadari mungil. Setelah Sera mandi, dia bergegas ke arah dapur untuk menghampiri Nia yang sedang memasak. Sera langsung memeluk Nia dari belakang.

“Cantiknya istriku ini, hmm..aromanya enak sekali” ucap Sera.

“Alah... bisa saja kamu” ucap Nia sambil menoel hidung Sera. “Ayo ke meja makan, makanannya sudah siap” pergi berjalan ke meja makan sambil membawa makanan.

“Sudah lama kita tidak makan berdua seperti ini” ucap Sera.

“Iya, semenjak ada peri kecil kita, jadi jarang makan berdua” balas Nia.

Tiba-tiba listrik padam, dan terlihat banyak sekali sorotan senter dari arah luar jendela. Tak lama setelah itu, terdengar suara tembakan.

“NIA, MENUNDUK!!” ucap Sera dengan nada tinggi.

“Dor!!” Nia tertembak sebelum sempat menunduk. Tak lama, Nia tertembak beberapa kali di bagian dada. Lalu terdengar suara dobrakkan pintu. Ternyata itu si Nick, teman Sera sesama anggota kepolisian. 

“Hey Nick, apa yang kau lakukan! Kau membunuh istriku!” Ucap Sera saat berjalan ke arah Nick dengan wajar marah. 

“Cari Jasmine, lalu kita pergi dari sini.” Ucap Nick kepada anak buahnya dan tidak memedulikan ucapan Sera. 

“HOI NICK, KAU TULI YA!” Ucap Sera sambil menarik kerah baju Nick. 

Seketika, seorang anak buah Nick memukul Sera dengan senapan dan Sera langsung jatuh pingsan. Tak lama, Sera mulai sadar, dan melihat seorang anak buah Nick menggendong Jasmine dan berucap sesuatu.

“Paket telah ter amankan Pak” ucap anak buah Nick.

“Oke, sekarang kita pergi dan bawa Sera juga” ucap Nick sambil pergi keluar dari rumah Sera. Lalu Sera kembali pingsan.

Ketika dalam perjalanan, mobil yang membawa Sera dan Jasmine mengalami kecelakaan yang tidak tahu apa penyebabnya dan berguling jatuh ke jurang. Sera selamat dari kejadian itu, dan dia segera mencari Jasmine putrinya. Dia tidak menemukan putrinya dan hanya ada jasad para anak buah Nick yang ada di mobil van itu. Sera pergi ke dalam hutan untuk mencari putrinya, dan dia masuk ke dalam sebuah rumah kosong. Dia pergi ke arah bawah tanah untuk mencari putrinya, ketika dia berada di ruang bawah tanah, terdengar suara gemuruh dari lantai atas. Dia bergegas naik kembali, dan menjumpai bekas darah dan lubang besar yang ada di dinding rumah yang tadinya tidak ada. Sebelum Sera meninggalkan rumah itu, dia melihat senapan dan beberapa amunisi, dia pun mengambilnya. 

Ketika Sera sedang menjelajah hutan, dia melihat seseorang sedang berlari dan dia pun mengejarnya. Ketika orang itu berhenti, Sera memanggilnya.

“Hei...Hei..” teriak Sera. 

Tidak ada jawaban dari orang itu, lalu Sera pun menghampirinya.

“Hei.. apa kau melihat seorang anak kecil perempuan” ucap Sera sambil menepuk punggung orang itu.

Tiba-tiba, orang itu berbalik dan terlihat ada potongan tangan manusia yang menggantung di mulutnya. Orang itu bertubuh besar dan memiliki taring serta kuku yang tajam. Sera baru pertama kali melihat makhluk seperti itu. Makhluk itu pun mendekati Sera sambil mulut masih menggigit tangan itu. “Grrrrrr.....grrrr” suara makhluk itu sangat menakutkan. Sera mundur sambil mengarahkan senapannya. “MUNDUR ATAU KUTEMBAK!!!” ujar Sera sambil berjalan mundur. Makhluk itu langsung lari ke arah Sera. Sera pun langsung menembak makhluk itu tepat di kepalanya. Sera langsung berlari ke dalam hutan, Sera bertemu banyak sekali makhluk aneh seperti manusia besar bermata satu yang memegang kapak, Laba-laba yang memiliki tangan manusia, dan anjing besar yang sudah tidak memiliki organ karena tubuhnya berlubang. Semua makhluk itu ingin membunuh Sera namun Sera berhasil mengalahkan mereka. Sera pun berlari semakin dalam dan menjumpai sebuah kastel yang besar. Sera pun langsung masuk karena pintu kastel tidak terkunci. 

“Hallo... apakah ada orang” teriak Sera di dalam kastel. 

“Sepertinya tidak ada orang” ucap Sera setelah berteriak beberapa kali.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka ketika Sera sedang berada di lorong kastel itu. Kemudian muncul seorang Pria berkerudung dan hanya tersenyum kepada Sera sambil berkata. 

“Jasmine adalah kunci” 

Sera langsung berlari ke arah Pria misterius itu sambil berteriak

“MANA JASMINE KU” teriak Sera. “HEI JANGAN PERGI KAU!!!” sambung Sera sambil berlari ke arah Pria itu yang sedang berjalan. 

Sesampainya di ujung lorong, Sera tidak menemukan jejak dari laki-laki misterius itu.

“SIAAALAAAN!!!!!!!!” teriak Sera dengan sangat kesal.

“Apa maksud dari Jasmine adalah kunci yang diucapkan pria tadi” pikir Sera dalam hatinya.

Sera pun pergi mengelilingi kastel untuk mencari Jasmine. Tidak sengaja Sera terperosok lantai perangkap dan jatuh ke lantai bawah tanah. Saat dia bangun, dia melihat banyak sekali peralatan canggih di sini, seperti laptop dan juga beberapa catatan. Di salah satu catatan tertulis “Paket 1, Jasmine Desgeralda. Paket 2, Sera Desgeralda. Target eliminasi, Mia Desgeralda.” Dan di catatan tersebut tertulis nama Nick Jonathan. Sera terkejut dan bingung kenapa ada nama Nick di situ dan apa hubungan Nick dengan kejadian ini. Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari arah sebuah pintu, lalu masuklah Nick dari pintu tersebut. Sera langsung berlari ke arah Nick sambil berteriak 

“NICK, KAU BAJINGAN. KENAPA KAU MEMBUNUH NIA?” Teriak Sera sambil berlari ke arah Nick dan ingin memukulnya.

“Tenang dulu Sera” ucap Nick.

“BAGAIMANA AKU BISA TENANG! KAU MEMBUNUH ISTRIKU DAN SEKARANG ANAKKU DIAMBIL OLEH PRIA ANEH” ujar Sera dengan nada tinggi sambil menarik baju Nick. 

“CEPAT KAU JAWAB BAJINGAN!” Sambung Sera

“ISTRIMU MASIH HIDUP!” Jawab Nick dengan nada kesal

“Jangan bercanda kau, aku lihat dengan mata kepalaku sendiri kalau Nia tertembak” ucap Sera tak percaya dengan ucapan Nick.

“Istrimu masih hidup, Nia yang bersamamu selama ini bukanlah Nia, tapi Steimus Ashler.” Ucap Nick.

“Steimus Ashler? Siapa dia?” tanya Sera

“Dia seorang penganut sekte gila yang sekarang sedang banyak melakukan percobaan ilegal di kastel ini. Kamu pasti telah banyak bertemu makhluk aneh dalam perjalanan ke sini. Mereka semua adalah hasil ciptaan si Ashler. Ashler mempunyai ramuan yang dapat mengubah bentuk tubuh seseorang tapi harus mempunyai DNA dari orang yang ingin dia tiru. Nia diculik Ashler 6 bulan lalu, dan dia menyamar sebagai Nia untuk mendapatkan Jasmine.” Jelas Nick.

“Lalu di mana Nia... dan untuk apa dia menargetkan Jasmine?” Tanya Sera bingung.

“Nia masih berada di kastel ini, dan alasan dia menargetkan Jasmine karena jiwa anakmu dia percaya dapat membuatnya setara dengan dewa dengan meminum darah anakmu tepat di bawah sinar purnama sakti yang terjadi setiap 29 tahun sekali.” Jelas Nick lagi.

“Berarti anakku sudah dibunuhnya?” tanya Sera.

“Belum, setidaknya untuk sekarang, dari catatan yang kutemukan, dia harus meminum langsung dari anakmu saat bulan purnama sakti berlangsung. Kita hanya punya waktu sekitar 2 jam lagi sebelum tengah malam” ujar Nick.

“Aku akan pergi mencari Nia dan menyelamatkan Jasmine.” Ucap Sera sambil berlari ke arah pintu.

“Tunggu, kau tidak ada kaitannya dengan ini. Sebaiknya kau pulang saja, karena aku dan timku sudah.... ah sial dia sudah pergi” ujar Nick, “Tim bravo A, paket 02 sudah mengetahui semuanya. Bersiap di posisi” sambung Nick kepada timnya.

Sera pergi menyusuri ruang bawah tanah kastel itu, dan dia sampai di sebuah ruangan besar seperti tempat ritual. Di sana dia melihat banyak sekali potongan tubuh manusia dan darah yang masih segar. Tanpa pikir panjang, Sera langsung pergi berlari untuk menemukan Nia dan Jasmine. Saat dia berada di kebun kastel, dia bertemu dengan Ashler. Sera langsung menodongkan senapan yang dia pegang ke arah Ashler sambil berteriak.

“DIMANA ANAKKU JASMINE, DAN DIMANA NIA!” teriak Sera.

“Kau pikir akan dengan mudah bertemu dengan mereka lagi, anakmu akan menyatu denganku, dan aku akan setara dengan para dewa. HAHAHAHAHAHAH” ucap Ashler kepada Sera.

“MATI SAJA KAU!!” Sera menembakkan senapannya ke Ashler, tapi Ashler tidak terkena apa-apa.

“Percuma saja kau melakukan itu” ucap Ashler dengan tersenyum.

“BAJINGAN!!!” Ucap Sera dengan marah sambil menembakkan senapannya berulang-ulang.

Tiba-tiba Ashler berada di belakang Sera, dan langsung mengambil jantung Sera. Sera pun langsung tersungkur ke tanah.

“Sudah kubilang kau tidak akan bertemu dengan anak dan istrimu.” Ucap Ashler sambil menghancurkan jantung Sera. “Terima kasih telah membantuku, proyek 000”. Ucap Ashler sebelum dia menghilang. Tapi tak lama setelah itu...

“Pak.. kami menemukan paket 02, Sera Desgeralda. Tapi sayangnya dia telah tewas terbunuh.” Ucap anak buah Nick melalui intercom.

“SIAL, sudah kubilang jangan ikut campur” ucap Nick kesal.

 Nick bergegas menyusuri kastel untuk menemukan Ashler dan membunuhnya. Di salah satu kamar, Nick melihat banyak sekali dokumen-dokumen dan foto-foto orang yang telah dijadikan bahan percobaan oleh Ashler. Di sana, dia bertemu dengan Nia yang berada di penjara, Nick langsung bergegas melepaskan Nia. 

“Nick, di mana suamiku?” tanya Nia dengan panik

“Nia, maafkan aku, suamimu...” Ujar Nick dengan perasaan tidak enak.

“Kenapa Nick? Ada apa dengan Sera? Lalu bagaimana dengan Jasmine, dia baik-baik saja kan?” tanya Nia lagi dengan panik.

“Sera... terbunuh oleh Ashler, dan Jasmine telah berada di tangan Ashler” ujar Nick dengan raut wajah sedih.

“Tidak... tidak mungkin.. Jasmine...” ucap Nia sambil menangis.

“Tenang saja Nia, aku pasti akan mendapatkan Jasmine kembali. Aku juga akan membawa jasad Sera” Ucap Nick.

“Sera belum mati Nick, dia tidak akan mati semudah itu.” Ujar Nia.

“Bagaimana mungkin? Anak buahku melihat dengan mata kepala mereka bahwa Ashler mengambil jantungnya.” Ucap Nick bingung.

“Tidak Nick, kau tidak tahu yang sebenarnya. Sera itu spesial.” Ujar Nia.

“Maksudmu?” tanya Nick.

“Sera merupakan proyek pertama yang dilakukan oleh Ashler, dia diberi kode 000. Aku juga sama dengan Sera, kami merupakan korban dari Ashler.” Ujar Nia

“Dari mana kau tahu semua itu?” tanya Nick

“Aku diberitahu oleh Ashler bahwa kami merupakan proyek miliknya dan mengalami keberhasilan, hanya saja kami memberontak dan berhasil kabur dari sini. Sialnya, kami berdua sama-sama lupa ingatan mengenai apa saja yang terjadi. Dan alasan Ashler mengambil Jasmine dikarenakan Jasmine merupakan hasil keturunan dari dua bahan percobaan yang berhasil dan memiliki sel darah yang sangat hebat. Dia membutuhkan sel darah itu untuk membuatnya menjadi makhluk yang setara dengan dewa. Jika kau tidak percaya, kau bisa baca semua dokumen di ruangan ini. Tapi kita tidak punya banyak waktu” ujar Nia.

“Untuk sekarang, aku akan percaya dengan cerita dongengmu itu. Sekarang kita harus mencari anakmu” ucap Nick sambil berlari menyusuri ruangan untuk mencari Ashler dan Jasmine.

Di tempat yang berbeda, Sera mengalami mimpi yang aneh. Dia diperlihatkan percobaan-percobaan aneh yang dilakukan oleh Ashler, dan perlahan dia mulai mengingat semua hal yang terjadi dalam hidupnya. Sera lalu tersadar dan berada di depan sebuah ruangan yang sangat besar. Sera mulai bisa berdiri walaupun masih jalan sempoyongan karena masih belum pulih. Sera membuka pintu ruangan itu dan mendapati Ashler yang ingin memotong Jasmine untuk dijadikan tumbal. Sera langsung berlari dengan masih sempoyongan. 

“JASMINEE!!!” Teriak Sera.

Ashler pun menengok ke belakang dan terkejut karena Sera masih hidup.

“Kukira kau sudah mati, aku telah mengambil jantungmu” ucap Ashler.

“Kau tidak bisa membunuhku selama otakku masih bekerja, walaupun kemampuanku menurun karena jantungku hancur. Tapi aku tidak akan membiarkan hal itu menjadi alasan untuk tidak menyelamatkan anakku” ucap Sera.

“HAHAHAHAHAHAHA hal yang bisa diharapkan oleh proyek 000, ini menjadi data yang baru” ujar Ashler sambil tertawa.

“Terima ini BAJINGAN!” ujar Sera sambil berlari menghantam Ashler yang sedang tertawa.

Sera berhasil merebut kembali Jasmine dan berusaha untuk kabur dari Ashler. Namun keluar dua buah benda mirip tentakel dari dalam tubuh Ashler dan langsung melesat ke arah Sera yang sedang berlari. Dari jauh terdengar sebuah suara

“SERA MENUNDUK!!!” 

Sera pun menunduk, lalu terdengar suara tembakan. 

“Sera, kau masih hidup rupanya. Benar apa kata Nia. Ayo kita pergi dari sini” ucap Nick yang ternyata merupakan sumber suara itu.

“Nick! Terima kasih. Kau bilang kata Nia, apakah dia selamat?” ucap Sera.

“Istrimu selamat, dan dia sekarang sudah berada di helikopter, ayo temui dia.”

“Apa yang kau tembakkan tadi, suaranya tidak seperti peluru” tanya Sera.

“Itu merupakan bom waktu, Ashler tidak bisa dibunuh dengan senjata biasa, namun dapat terbunuh apabila seluruh tubuhnya hancur sampai tak bersisa. Aku sudah memasang waktu 15 menit supaya kita bisa kabur dari sini” ucap Nick.

Sera berlari sambil dibantu oleh Nick. Ketika hendak keluar dari ruangan, tubuh Sera di tertusuk tentakel Ashler dari belakang hingga tembus.

“SERAAAA!!!” teriak Nick,

“Nick, bawalah Jasmine. Katakan kepadanya aku sangat mencintainya, dan maaf karena tidak bisa melihatnya tumbuh besar.” Ucap Sera sambil mencium anaknya.

“Katakan kepada Nia, bahwa aku selalu mencintainya, dan maaf karena pergi meninggalkannya” sambung Sera sambil memohon kepada Nick.

“Tidak kawan, kita akan keluar dari sini bersama” Ucap Nick kepada Sera.

“TIDAK NICK. Sudah kau pergi saja, bawa Nia dan Jasmine.” Seru Sera.

“Tapi kau bagaimana?” tanya Nick serius.

“Sudah, aku sudah tidak dapat pergi dan hidup dengan normal lagi. Aku juga akan menjadi beban apabila ikut bersama kalian. Aku akan menjadi tameng supaya tentakel Ashler tidak mengenai kalian” Ucap Sera

“Tapi....”

Tiba-tiba Sera mendorong Nick keluar ruangan.

“Selamat tinggal malaikatku” ucap Sera sambil menutup pintu. 

“TIDAK SERAA!!!” teriak Nick. 

“AH SIALAN!!” teriak Nick lagi.

Nick berteriak sambil berlari ke arah helikopter. Sesampainya di helikopter, Nia menyambut Nick dan Jasmine dengan senyuman. Lalu Nia bertanya

“Di mana Sera?” tanya Nia

“NICK, DI MANA SUAMIKU? CEPAT JAWAB” tanya Nia dengan nada tinggi.

“kita berangkat sekarang” ucap Nick kepada anak buahnya.

“Siap Pak” satu anak buah Nick.

“JANGAN HINDARI PERTANYAANKU. DIMANA SERA?” teriak Nia

“DIA TIDAK BISA” jawab Nick

“Kenapa Nick? Kenapa tidak bisa?” tanya Nia dengan sedih.

“Dia mengorbankan diri agar aku dan Jasmine bisa sampai di sini” jawab Nick.

“Lalu, dimana dia sekarang?” tanya Nia lagi

Tiba tiba..

“DUAARRRRRR”

Sura ledakan yang sangat besar terdengar, dan terlihat ledakan dari dalam kastel tersebut.

“Di sana, suamimu ada di sana” ucap Nick kepada Nia.

“Tidaaaak!! Seraaa.. TIDAAAK!!” ucap Nia sambil menangis dan memeluk Jasmine.

Helikopter pun pergi menjauh dari sana. 

12 tahun telah berlalu dari kejadian itu, Jasmine tumbuh menjadi anak perempuan yang cantik dan pemberani. Nia menjadi seorang ibu rumah tangga sekaligus bekerja sebagai penulis buku. Mereka berdua hidup normal seperti manusia pada umumnya.

Suatu hari, Jasmine mengunjungi pemakaman umum. Dia berhenti di salah satu makam yang bertuliskan “Sera Desgeralda, Pahlawan Kami”. 

“Terima kasih ayah”

Ucap Jasmine sambil meletakkan bunga di atas makam ayahnya.


Komentar